Skip to main content

Fork

Dalam konteks Git, "fork" merujuk pada tindakan membuat salinan repositori Git yang sudah ada di akun GitHub atau GitLab Anda sendiri. Fork memungkinkan Anda untuk menyalin semua konten dari repositori utama (asli) ke repositori yang Anda miliki, sehingga Anda dapat melakukan perubahan tanpa mempengaruhi repositori utama.

Berikut adalah beberapa poin penting tentang fork:

  1. Tujuan: Fork digunakan untuk mengambil repositori orang lain atau proyek open-source dan mulai berkontribusi pada proyek tersebut tanpa meminta izin atau akses langsung ke repositori utama.

  2. Salinan Penuh: Saat Anda melakukan fork, seluruh repositori, termasuk riwayat commit, cabang (branches), tag, dan file, disalin ke akun GitHub atau GitLab Anda.

  3. Kontrol Independen: Setelah melakukan fork, Anda memiliki kontrol penuh atas repositori yang baru dibuat. Anda dapat membuat perubahan, menambahkan commit baru, membuat branch, dan melakukan tindakan lainnya tanpa mempengaruhi repositori utama.

  4. Sinkronisasi: Meskipun fork adalah salinan yang independen, Anda dapat tetap memperbarui fork Anda dengan perubahan terbaru dari repositori utama. Hal ini dilakukan dengan menambahkan repositori utama sebagai "remote" di fork Anda dan melakukan "fetch" dan "merge" atau "rebase" perubahan terbaru.

  5. Kontribusi Terbuka: Fork sering digunakan dalam proyek open-source sebagai cara bagi kontributor untuk mengajukan perubahan (pull request) kepada pemilik repositori utama untuk dipertimbangkan untuk penggabungan ke repositori utama.

Secara umum, fork adalah alat yang kuat dalam kolaborasi dan kontribusi terbuka di platform seperti GitHub atau GitLab, memungkinkan pengembang untuk bekerja pada proyek-proyek yang sudah ada tanpa mengganggu repositori aslinya.