Perintah Docker
Docker adalah platform open-source yang memungkinkan pengembang untuk mengembangkan, menguji, dan menjalankan aplikasi di dalam kontainer. Di bawah ini adalah penjelasan rinci tentang beberapa perintah utama yang sering digunakan dalam Docker untuk mengelola kontainer, image, jaringan, dan volume.
1. Perintah untuk Mengelola Kontainer:
a. docker run
Perintah docker run
digunakan untuk membuat dan menjalankan kontainer Docker berdasarkan image yang ada.
Contoh penggunaan untuk menjalankan kontainer Nginx:
docker run -d -p 80:80 nginx
-
-d
: Menjalankan kontainer dalam mode detasemen (background). -
-p 80:80
: Meneruskan port 80 dari host ke port 80 di dalam kontainer. -
nginx
: Nama image yang digunakan untuk membuat kontainer.
b. docker start
Perintah docker start
digunakan untuk memulai kembali kontainer Docker yang telah dihentikan.
Contoh penggunaan untuk memulai kembali kontainer dengan ID 123abc
:
docker start 123abc
c. docker stop
Perintah docker stop
digunakan untuk menghentikan kontainer Docker yang sedang berjalan.
Contoh penggunaan untuk menghentikan kontainer dengan ID 123abc
:
docker stop 123abc
d. docker restart
Perintah docker restart
digunakan untuk menghentikan dan memulai kembali kontainer Docker.
Contoh penggunaan untuk restart kontainer dengan ID 123abc
:
docker restart 123abc
e. docker pause
dan docker unpause
Perintah docker pause
dan docker unpause
digunakan untuk menangguhkan sementara dan melanjutkan kontainer yang sedang berjalan.
Contoh penggunaan untuk menangguhkan kontainer dengan ID 123abc
:
docker pause 123abc
Contoh penggunaan untuk melanjutkan kontainer yang ditangguhkan dengan ID 123abc
:
docker unpause 123abc
f. docker rm
Perintah docker rm
digunakan untuk menghapus kontainer Docker yang tidak sedang berjalan.
Contoh penggunaan untuk menghapus kontainer dengan ID 123abc
:
docker rm 123abc
2. Perintah untuk Mengelola Image:
a. docker pull
Perintah docker pull
digunakan untuk menarik (pull) image Docker dari registry ke lokal komputer.
Contoh penggunaan untuk menarik image Nginx:
docker pull nginx
b. docker build
Perintah docker build
digunakan untuk membangun image Docker dari Dockerfile.
Contoh penggunaan untuk membangun image dari direktori saat ini:
docker build -t nama_image:tag .
-
-t
: Menentukan nama dan tag untuk image yang akan dibangun.
c. docker push
Perintah docker push
digunakan untuk mengunggah (push) image Docker ke registry.
Contoh penggunaan untuk mengunggah image dengan nama nama_image
ke Docker Hub:
docker push nama_image
d. docker rmi
Perintah docker rmi
digunakan untuk menghapus image Docker dari lokal komputer.
Contoh penggunaan untuk menghapus image dengan ID 456def
:
docker rmi 456def
3. Perintah untuk Mengelola Jaringan:
a. docker network create
Perintah docker network create
digunakan untuk membuat jaringan kustom untuk kontainer Docker.
Contoh penggunaan untuk membuat jaringan dengan nama my-network
:
docker network create my-network
b. docker network ls
Perintah docker network ls
digunakan untuk menampilkan daftar jaringan Docker yang ada.
Contoh penggunaan untuk menampilkan daftar jaringan:
docker network ls
c. docker network connect
dan docker network disconnect
Perintah docker network connect
dan docker network disconnect
digunakan untuk menghubungkan atau memutuskan kontainer dari jaringan Docker yang ada.
Contoh penggunaan untuk menghubungkan kontainer web
ke jaringan my-network
:
docker network connect my-network web
Contoh penggunaan untuk memutuskan kontainer web
dari jaringan my-network
:
docker network disconnect my-network web
4. Perintah untuk Mengelola Volume:
a. docker volume create
Perintah docker volume create
digunakan untuk membuat volume Docker baru.
Contoh penggunaan untuk membuat volume dengan nama my-volume
:
docker volume create my-volume
b. docker volume ls
Perintah docker volume ls
digunakan untuk menampilkan daftar volume Docker yang ada.
Contoh penggunaan untuk menampilkan daftar volume:
docker volume ls
c. docker volume rm
Perintah docker volume rm
digunakan untuk menghapus volume Docker.
Contoh penggunaan untuk menghapus volume dengan nama my-volume
:
docker volume rm my-volume
5. Perintah untuk Informasi dan Pengelolaan Lainnya:
a. docker ps
Perintah docker ps
digunakan untuk menampilkan daftar kontainer Docker yang sedang berjalan.
Contoh penggunaan untuk menampilkan kontainer yang sedang berjalan:
docker ps
b. docker images
Perintah docker images
digunakan untuk menampilkan daftar image Docker yang tersimpan di lokal komputer.
Contoh penggunaan untuk menampilkan daftar image:
docker images
c. docker inspect
Perintah docker inspect
digunakan untuk menampilkan informasi detail tentang objek Docker tertentu seperti kontainer, image, atau volume.
Contoh penggunaan untuk menampilkan detail kontainer dengan ID 123abc
:
docker inspect 123abc
d. docker logs
Perintah docker logs
digunakan untuk melihat log output dari kontainer Docker yang sedang berjalan.
Contoh penggunaan untuk melihat log kontainer dengan ID 123abc
:
docker logs 123abc
Kesimpulan:
Perintah-perintah Docker yang telah dijelaskan di atas memungkinkan pengguna untuk melakukan berbagai operasi seperti mengelola kontainer, image, jaringan, dan volume. Dengan menggunakan perintah-perintah ini, pengembang dapat dengan mudah membangun, menjalankan, dan mengelola aplikasi dalam lingkungan kontainer Docker dengan efisien dan terstruktur.
No Comments